“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,” (Roma 8:28).
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu44[/kitab]; [kitab]iiTim2[/kitab]; [kitab]Yesay41-42[/kitab]
Jika iman adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat, rasa takut menjadi sebuah topeng yang dapat membutakan kita dari kemungkinan. Ketika kita tidak mengundang Roh Kudus, kita menjadi ikut terbawa dalam keraguan dan ketakutan.
Kita tidak sendirian dalam berjuang hidup untuk terus maju ke masa yang akan datang, hanya Tuhan yang tahu. Musa adalah pemimpin besar dalam sejarah dunia, ia juga biasa menggembalakan kambing mertuanya di Midian, pernah percaya pada keraguannya.
“Tetapi Musa berkata kepada Allah: ‘Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (Keluaran 3:11).
Perlu diingat, Musa memiliki alasan baik untuk risau mengenai misi Allah dimana ia diusulkan untuk menghadapi penguasa Mesir sendirian dan dari permintaan semua orang Israel yang akan dibebaskan dari perbudakan. Musa terbayang-bayang masa kecilnya sewaktu ia melihat bagaimana seorang Mesir membunuh seorang Ibrani. Musa sangat mengetahui perilaku dari seorang Firaun dan membuat ia melarikan diri ke Midian. Itulah sebab kenapa Musa ragu.
Tetapi Allah menjelaskan bahwa Dia tidak hanya memilih Musa yang waktu itu menjadi gembala rendah hati, melainkan Tuhan sendiri yang akan sepenuhnya ada dibelakang Musa untuk mendorongnya dalam usaha ini.
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,” (Roma 8:28)
Musa memiliki iman dalam suara yang didengarnya di semak duri yang bernyala api, iman kepada Allah nenek moyangnya, dan iman kebebasan Israel dalam janji Abraham. Pada saat itulah dalam sejarah, iman merupakan isi tunggal dari banyaknya hal yang diharapkan dan satu-satunya bukti janji yang tak terlihat. Apa yang akan terjadi pada sejarah Israel dan faktanya untuk semua Kristen bisa menjadi Musa yang goyah dan bimbang? Kehendak Tuhan pada akhirnya akan selalu menang dan kemungkinan Dia hanya saja kan pergi ke tempat berikutnya. Kita tidak akan pernah tahu berapa banyak kesempatan yang kita lewati untuk berperan seperti Musa dalam rancangan besar Tuhan jika kita terus memakai topeng ketakutan.
Siapakah kita untuk bisa dipanggil untuk pekerjaan Tuhan? Berjalan bersama Tuhan adalah dasar dari segala sesuatu yang diharapkan, tetapi pada hakekatnya ini akan jarang terlihat saat awal melangkah.